Login

Cari Artikel

Desain Pola Pikir


OLG Indonesia, Kemampuan manusia untuk berpikir sungguh luar biasa. Hal ini disebabkan kemampuan otak yang tinggi untuk terus berpikir secara baharu. Adalah alberts Einstein seorang pemikir yang dalam sejarahnya banyak menemukan dan memprakarsai lompatan lompatan besar bagi perkembangan ilmu dan teknologi. Pengembangan ilmu dan teknologi sekarang sebenarnya banyak berakar dari lompatan besar yang di bangun atas dasar pemikiran Einstein. Tetapi membangun pola pikir bukan hanya terkait dengan ilmu teknik ataupun ecsact semata. Pemikiran bidang bidang lain juga membutuhkan desain pola pikir agar menuju keseimbangan dalam segala bidang.

Kali ini saya kepada kita semua tentang bagaimana medesain pola pikir terutama dalam menentukan alternative penyelesaian masalah agar kesuksesan menjadi seorang pemimpin. Desain pola pikir atau Design Thinking adalah proses yang berulang dimana kita berusaha memahami orang lain sebagai client, menantang asumsi, dan memberikan definisikan masalah masalah yang ada  dalam upaya mengidentifikasi dan menemukan strategi dan alternatif solusi yang mungkin tidak langsung dapat terlihat pada tingkat awal sesuai  pengetahuan dan pemahaman kita. Disinilah pentingnya pola pikir yang terdesain dengan baik agar pola penyelesaian masalah menjadi terstandarisasi. Design Thinking atau desain pola pikir memberikan dan menyediakan pendekatan berbasis solusi dalam rangka menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi sepanjang hari oleh manusia. Design thinking adalah cara berpikir dan bekerja serta kumpulan metode langsung untuk menghadapi masalah.

Dalam dunia bisnis Design Thinking sangat erat kaitannya dengan minat yang mendalam dalam mengembangkan pemahaman dari orang-orang yang melakukan perancangan produk atau layanan yang dimiliki oleh perusahan dalam rangka menguasai market. Thinking desain membantu kita mengamati, memahami dan mengembangkan rasa empati dengan sasaran dan target pengguna ataupun costumer. Proses Design Thinking membantu kita dalam proses yang dimulai dengan “mempertanyakan persoalan atau masalah, mempertanyakan kondisi atau asumsi, dan mempertanyakan berbagai hubungan atau keterkaitan satu sama lain. Ini adalah pola standar dalam membangun pola pikir untuk mencari solusi dari berbagai masalah.

Pendekatan desain pola pikir atau Design Thinking sangat membantu kita  dalam mengatasi berbagai persoalan atau masalah-masalah yang tidak jelas atau asing bagi kita. Ketika kita menggunakan pendekatan Thinking desain maka perlu dilakukan pemetaan masalah atau melakukan reframing masalah dengan metode atau cara-cara yang berpusat pada kemampuan manusia, menciptakan banyak gagasan atau ide dalam membentuk pola piker atau brainstorming. Desain pola piker juga mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan berbagai alternative solusi yang kemudian dilakukan pengujian terhadap alternative tersebut untuk menentukan tingkat keampuhan konsep.

Desain pola piker atau Design Thinking juga membutuhkan ujicoba atau eksperimen yang berkelanjutan guna menemukan sketsa, membuat alternative baru dengan memadukan berbagai konsep yang tepat.


Secara nyata para ahli mengembangkan beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh seseorang dalan mendesain pola piker atau Design thinking yaitu:

1.Empathy

mpathy adalah menemukan pemahaman tentang empathy dari masalah masalah yang ingin diselesaikan. Dalam ini mencari referensi menjadi suau alternative. Mencari referensi dalam hal ini adalah menemukan para ahli yang benar benar ahli dalam bidang yang masalah yang kita hadapi. Sehingga kita mendapatkan adalah untuk mendapatkan pemahaman empatik yang baik tentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan secara menyeluruh. Keterlibatan para ahli mutlak diperlukan karena kita semua memiliki keterbatasan masing masing. Jangan coba coba untuk mendesain alternative sendiriri sendiri tanpa melibatkan para ahli. Diskusi dan onsultasi tentang masalah untuk mencari tahu lebih banyak tentang masalah yang dihadapi dan alternative solusinya harus menjadi bagian pengamatan. Disini, keterlibatan, dan empati para ahli untuk memahami pengalaman dan motivasi mereka menjadi sangat penting. Tujuannya adalah agar kita memiliki pemahanan yang baik tentang masalah yang sedang kita hadapi. Hal yang menjadi penting disini adalah setiap pengambil keputusan menyamping asumsi asumsinya secara pribadi tentang persoalan tersebut, namun asumsi asumsi yang dibangun harus berdasarkan fakta dan jika sesuai keilmuan yang ahli pada bidang tersebut. Asumsi yang dibangun secara pribadi cendrung sesat karena ketidak pahaman secara menyeluruh tentang suatu persoalan. Disinilah letak penting para ahli yang akan membingkai suatu persoalan sesuai dengan kacamata keahliannya.

2.Identifikasi

Dalam tahapan selanjutnya untuk mendesain pola piker dalam rangka menyelesaikan masalah adalah atau Thinking desain adalah mencari atau mengumpulkan dan mengidentifikasi masalah. Para ahli menyebutnya sebagai tahap define. Artinya kita mengumpulkan informasi sesuai persoalan atau masalah yang dihadapi sesuai data awal yang telah kita buat dan kumpulkan selama tahap pertama yaitu tahap empathy. Pada tahap identifikasi ini kita kita akan menganalisis pengamatan atau mengidentifikasinya guna dapat ditentukan masalah utama yang menjadi factor penting untuk diselesaikan. Semua masalah harus dinidentifikasi masalah sebagai pernyataan masalah atau rumusan masalah.

Setelah identifikasi masalah dilakukan denga cermat maka kita dapat membuat suatu table atau daftar masalah inti. Tujuan mengidentifikasi maslah ini adalah agar kita dapat lebih focus dalam menyelesaiakan masalah utama. Hal ini nini untuk menghindari kita terjebak pada menyelesaikan masalah sampingan dan tidak menyelesaikan inti dari pokok masalah yang kita hadapi.


3.Alternatif

Setelah menjalani tahap kedua yaitu identifikasi terhadap masalah utama yang dihadapi maka tahapan selanjutnya yang harus kita jalani adalah menentukan alternative terbaik dalam menyelesaikan masalah. Penyusunan alternative terbaik juga harus dibawah arahan dari para ahli sesuai bidang masalah yang kita hadapi. Jangan pernah mencoba mengambil alternative solusi dengan asumsi pribadi jika anda tidak ahli dalam bidang tersebut. Pengambilan keputusan secara asumsi pribadi akan sesat dan menyesatkan karena tujuan utama sering kali tidak tercapai. Dalam tahapan menentukan alternative ini upayakan semua harus terbebas dari kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Namun  penyususnan alternative slosi harus berdasarkan objektifitas dan profesionalisme yang tinggi.

Jika kita menyimak pendapat para ahli maka ada banyak teknik Ideation seperti Brainstorm, ada juga Brainwrite, kemudian metode Worst Possible Idea, dan sering juga digunakan SCRAMPER. Secara nyata dalam metode penyelesaian maslah metode Brainstorm dan Worst Possible Idea sering digunakan digunakan untuk merangsang pemikiran bebas ini berarti untuk menyelesaikan masalah dilakukan upaya untuk memperluas ruang masalah. Sehingga  diperoleh sebanyak mungkin solusi untuk suatu masalah. Yang paling penting dari tahapan ini adalah harus memilih beberapa teknik alternative untuk membantu kita menyelidiki dan menguji alternative alternative yang ada sehingga kita dapat menemukan cara atau solusi untuk memecahkan masalah dan menghindari alternative terburuk.

4.Menentukan Satu alternati

Tahapan yang paling krusial dalam thinking desain adalah menentukan suatu alternative dari berbagai alternative yang telah disusun. Penentuan alternative ini harus focus pada berbagai analisis terhadap tingkat keberhasilan dan juga kemungkinan kegagalan dalam mencapai tujuan utama dari masalah yang dihadapi. Menentukan alternative yang tepat harus tetap dibawah directing para ahli agar alternative yang ditentukan benar benar alternative yang efektif. Disinilah pentingnya kita memiliki keahlian dalam menyelesaikan masalah.

5.Evaluasi

Apa yang telah diputuskan sebagai alternative dalam menyelesaikan masalah, maka kemudian harus dilakukan evaluasi atau pengujian terhadap kemampuan alternative tersebut untuk menyelesaikan masalah. Jika alternative tersebut benar benar mampu menyelesaikan maslah maka alternative tersebut menjadi alternatif final. Namun jika alternative tersebut masih memiliki keterbatasan maka dimungkinkan untuk beralih ke alternative lainnya yang dianggap lebih baik. Semua ini diketahui setelah melakukan proses pengujian terhadap beberapa alternate yang dianggap paling baik untuk menyelesaikan masalah utama dalam proses evaluasi. Salam Leadership. (FM)

Post a Comment

Form WhatsApp

NB : Tidak semua perangkan mendukung sistem Pendaftaran dengan form ini, jika anda mendapatkan masalah klik - Hubungi Kami!

Kirim