Login

Cari Artikel

Kepemimpinan: Managing in Turbulance Time


OLG Indonesia, Peter F Drucker seorang ahli manajemen yang memiliki pengaruh besar dalam meletakkan fondasi dan filosofi dalam ilmu manajemen. Peter F. Drucker , selengkapnya Peter Ferdinand Drucker, terlahir di Wina Austria pada 19 November 1909, dan meninggal 11 November 2005, Claremont , California , AS. Dia  adalah konsultan manajemen , pendidik, dan penulis. Tulisannya sangat berkontribusi pada fondasi filosofis dan praktis dari perusahaan bisnis modern. 

Drucker, merupakan alumni Universitas Frankfurt 1931, yang awalnya bekerja sebagai jurnalis di Jerman kemudian melarikan diri ke Inggris ketika Adolf Hitler memimpin Jerman pada tahun 1933. Selanjutnya dia pindah ke Amerika Serikat untuk bekerja sebagai penasihat bank-bank Inggris yang ada di Amerika, selain itu dia juga sebagai koresponden bagi beberapa surat kabar Inggris.. Drucker selanjutnya menjadi dosen dan mengajar di New York University tahun1950–1971 dan menghabiskan masa hidupnya untuk mengajar di Claremont Graduate University mulai tahun 1971 sampai akhir hayatnya tahun 2005.

Bukunya yang berjudul “Managing In Turbulance Time” merupakan satu karya besar yang lahir berdasarkan turbulensi yang terjadi dalam beberapa fase dalam kehidupannya. Buku tersebut berfokus pada apa yang dapat dilakukan, dan harus dilakukan oleh manajer pada masa masa turbulensi. Dia menjelaskan bahwa satu-satunya kepastian tentang masa depan, waktu di mana para manajer harus bekerja dan tampil, adalah bahwa itu akan menjadi masa yang penuh gejolak atau turbulensi.

Pada masa yang penuh turbulensi atau gejolak, menurut Drucker, tugas pertama manajer adalah memastikan kapasitas atau kemampuan lembaga untuk bertahan hidup, memastikan kekuatan dan kesehatan structural organisasinya, kapasitas organisasi bisa untuk bertahan dari serangan atau pukulan, kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang bias terjadi secara mendadak, dan memanfaatkannya serta meraih berbagai kesempatan baru yang hadir dalam turbulensi tersebut. 

Pada kondisi yang penuh turbulensi mengharuskan semua pihak terutama para manajer dan eksekutif dari semua organisasi bisnis, organisasi soaial dan jugalembaga pemerintah untuk mengetahui bagaimana mengelola lembaganya atau organisasinya di masa yang penuh turbulensi atau gejolak. Kata kata penting yang menjadi inti dari karya Drucker dalan managing in turbulence Time adalah "Jangan pintar, jadilah teliti." Menurutnya memprediksi masa depan hanya akan membawa kita ke dalam masalah. Selanjutnya tugas kita adalah mengelola apa yang ada dan bekerja untuk menciptakan apa yang bisa dan seharusnya dilakukan saat ini. Bahwa saat ini ekonomi dunia dikatakan tengah berada dalam fase turbulensi, penuh dengan badai, penuh ketidakpastian, dan sedang terjadi perlambatan ekonomi secara massif di semua negara. Sehingga  sebagai manager yang berada dalam sebuah bisnis seperti ini harus dapat mengkaji kembali posisi bisnis yang sedang dijalankan. 

Langkah langkah yang harus untuk menyelamatkan bisnis dalam turbulensi ekonomi adalah:

1.Memeriksa kembali dengan cermat peluang yang ada atau yang muncul.

2.Melihat kembali apakah ada perubahan definisi atau visi dan misi yang ingin dikejar atau dicapai.

3.Memperhatikan semua perubahan seperti perilaku masyarakat dan pengaruhnya terhadap kegiatan bisnis Anda. 

Disini dijelaskan bahwa memandang dinamika bisnis kita juga harus memahami apakah ada perubahan yang signifikan dari populasi yang akan mewakili sejumlah perubahan besar dalam bisnis. Perubahan yang perlu dicermati mencakup:

1.Perubahan lingkungan ekosistem target marketing organisasi bisnis.

2.Perubahan lingkungan persaingan dalam ceruk sasaran produk atau layanannya.

3.Perubahan Sistem operasional serta sistem layanan yang selama ini menentukan kinerja pendapatan perusahaan.

4.Dan memahami bagaimana rancangan pengalaman yang dibangun untuk konsumen dalam sistem penjualan produk atau layanan di masa penuh turbulensi.

Untuk menghadapi turbulensi, yang harus dilakukan oleh perusahaan skala kecil, skala menengah, skala besar dan skala multinasional adalah dalam membangun bisnis dalam ekosistem kolaborasi dalam bekerja dan terus melakukan peningkatan kemampuan  (upskilling) dan mereskilling employee. Disini bagibisnis yang multinasional pun harus kembali berpikir dan berperilaku berbeda dari yang selama ini dilakukan hal ini karena kita berada pada era turbulensi.

Dalam pertimbangan turbulensi dan krisis ekonomi yang bisa terjadi di negara mana saja, manager harus memiliki beberapa alternative atau rencana cadangan. Karena dalam situasi turbulensi memungkinkan sebuah Negara terpaksa melakukan berbagai perubahan mendasar pada kebijakan ekonominya yang berdampak pada bisnis perusahaan dan ini akan berdampak langsung pada kita.

Agar perusahaan bisnis mampu bertahan pada era turbulensi maka dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut:

1.Mengatur kembali produksinya dengan menyiapkan lebih dari satu sumber terhadap pasokan material bahan baku.

2.Mengatur proses operasional dalam berbagaialternatif sesuai perkembangan situasi.

3.Mencari berbagai altrnatif target dalam pemasaran dan penjualan.

4.Meninjau kembali tahapan produksi yang lebih efesien.

5.Meninjau kembali terhadap purchasing bernagai kebutuhan yang lebih efesien.

6.Memanfaatkan jalur produksi yang dimiliki dan melakukan variasi hasil produk dengan membeli produk jadi dan menciptakan pendapatan baru.

Disisi lain bagi perusahaan menjalankan usaha dalam skala ekonomi global Peter F Drucker menyarankan agar menghadapi turbulensi dengan melakukan revolusi dalam 3 bidang yang strategis yaitu: 

1.Attitude atau Sikap, yaitu  sikap terhadap persaingan, sikap terhadap pasar, sikap terhadap kompetitor, dan sikap terhadap karyawan dan sikap terhadap konsumen

2.Behavior atau perilaku, yaitu  mendesain ulang pemasaran dengan menciptakan peta pengalaman konsumen yang loyal pada produk perusahaan berdasarkan pengalaman konsumen (costumer experience), redesain terhadap produk dengan flow design thinking, menata kembali sikap perusahaan terhadap karyawan, menata kembali ulang perilaku pemasaran yang lebih empatik dan berdampak bagi konsumen. 

3.Practical atau terapan, yaitu melakukan perubahan penerapan eksekusi berbagai rencana yang telah  dibuat baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Demikian sharing tentang bagaimana jalan pikr managerial dalam mengantispasi masa masa turbulensi dalam dunia usaha, semoga memberikan inspirasi bagi keunggulan bersaing. Salam Leadership. (FM)

Post a Comment

Form WhatsApp

NB : Tidak semua perangkan mendukung sistem Pendaftaran dengan form ini, jika anda mendapatkan masalah klik - Hubungi Kami!

Kirim